Jum’at/ 01 November 2019, Tuntutan untuk menjadi unggul di era 4.0 sudah menjadi kewajiban setiap instansi salah satunya jurusan SPI di bawah IAIN Tulungagung. Sesuai dengan amanat rektor, bahwasanya jurusan SPI harus memiliki nilai budaya kerja analitis, profetis, dan professionalisme, menjadikan jurusan SPI harus memiliki pembeda dengan juran lainnya. Perlunya pembeda dalam konteks distingsi membuat SPI segera memfokuskan pada core keilmuannya yaitu Islam Jawa.
Dalam rangka akselerasi core keilmuan, menurut Moch. Faizun (selaku kajur SPI) diperlukan upaya WoG dengan unit terkait. IJIR sebagai unit (baca pusat studi) Islam Jawa IAIN Tulungagung dipilih menjadi rekanan SPI untuk memperkuat core keilmuan Islam Jawa. Wujud dari WoG ini akhirnya terlaksana melalui kegiatan seminar sejarah dengan tema “Sejarah Narasi Islam Jawa”.
Read more: MENGUATKAN CORE KEILMUAN: Menuju Penguatan Distingsi Islam Jawa
Surabaya – Senin, 28 Oktober 2019 pukul 05.30 WIB pagi satu persatu mahasiswa mulai berdatangan di stasiun Tulungagung. Mengenakan seragam khas jurusan, mereka menaiki gerbong kereta api yang mengantarkannya ke Surabaya. Ya, tidak kurang dari 60 mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 3 A dan B, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, IAIN Tulungagung ini ingin berkunjung ke redaksi Koran Jawa Pos, Senin (28/10) lalu di gedung Graha Pena Lt. 4, Jalan Ahmad Yani 88, Surabaya.
Kegiatan dalam rangka Kunjungan Media dan Studi Lapangan Komunikasi Massa ini merupakan salah satu rangkaian dari materi perkuliahan Komunikasi Massa yang mereka dapatkan. “Kunjungan media ini mengajak mahasiswa untuk mengenal lebih jauh secara langsung bagaimana perkembangan media massa khususnya media cetak di era media baru saat ini. Disamping itu mereka juga diajak untuk updating informasi mengenai materi-materi komunikasi massa yang sudah didapatkan di kelas,” terang Mohammad Solihin, M.A., dosen KPI pengampu mata kuliah Komunikasi Massa.